#82 Full Stack Dev (2)

Seberapa full stack kah Anda? Siapa pula yang berhak menentukan kadar "ke-fullstack-an" seseorang di dunia pemrograman. Tema ini cukup menarik mana kala seorang pemrogram juga diminta untuk menyervis printer atau bahkan membuat animasi sekelas Pixar. Awokwokwok.
Strip ini merupakan lanjutan dari tema yang sama (mengenai full stack) sebelumnya. Anda dapat melihatnya pada Strip-IT edisi #30. Yang jelas, perusahaan sepertinya tidak begitu saja rela menyerahkan gaji 80-100 ribu USD/tahun kepada para pelaku full stack, dan mereka dituntut untuk bisa melakukan apa saja.

Di satu sisi, istilah full stack memang merujuk pada kemampuan untuk menangani berbagai aspek pengembangan aplikasi, baik frontend maupun backend. Namun, di sisi lain, batasan keahlian sering kali menjadi abu-abu, di mana developer dianggap mampu melakukan tugas-tugas yang bahkan di luar cakupan pemrograman.

Fenomena ini menggambarkan ekspektasi yang kadang tidak realistis dari perusahaan terhadap seorang full-stack developer. Akibatnya, muncul sindiran bahwa seorang full-stack developer harus menjadi "manusia serba bisa" yang menguasai segala hal, termasuk bermain basket untuk kompetisi antarperusahaan.
Share this Post Share to Facebook Share to Twitter Email This Pin This Share on Google Plus Share on Tumblr

ENGLISH VERSION

ALSO ON SOCMED

Arsip Blog

Popular Posts