Saking minimalnya, terkadang muncul persepsi bahwa genre ini menunjukkan bahwa desainer merupakan pemalas karena hanya memberikan sedikit elemen. Terlebih ketika trend ini baru muncul di awal-awal, sehingga belum begitu banyak orang yang "ter-influence" dan "teredukasi" dengan baik.
Banyak kesan dan lawakan yang muncul mengenai genre ini, seperti klien yang tidak setuju dan pengen balik ke desain ala blink-blink dan tekt bergerak ke sana-sini. Terkadang, proses rombak yang dilakukan harus berulang-ulang lagi karena persoalan selera yang terlambat masuk ke Indonesia ini.
Begitulah, era PC seharusnya masih berlangsung di Indonesia. Sementara dunia telah bergeser ke post-PC dengan berbagai platform mobilenya. Kita terbilang lambat mengadopsi perkembangan digital, terlebih lagi dengan regulasi Kurikulum 2013 yang menghapus mata pelajaran TIK dari kurikulum sekolah.
Btw ini postingan pertama di tahun 2015. Semoga kita dapat terus menjalani hidup baik dan mengisinya dengan berbagai kegiatan positif.