Segala argumen (tidak peduli sanadnya sahih atau tidak) akan digunakan untuk membuktikan bahwa sesuatu yang ia junjung, lebih baik dari para pesaingnya. Begitulah karakteristik para fanboy ketika berdebat di berbagai ajang, terutama di dunia maya.
Salah satu topik yang kerap menjadi medan pertempuran antara dua fanboy adalah Linux dan Microsoft. Masing-masing memiliki pengguna hardcore dan mereka rela mati demi kecintaan akan OS-nya (halah). Umumnya mereka akan saling serang dengan argumen yang menjadi icon antara keduanya, yaitu kata "monopoli" dan "murahan".
Stigma tukang tarik duid melekat pada Microsoft. Fanboy Linux sering memberikan icon "$" untuk mengganti huruf "S" pada tulisan Microsoft (menjadi Micro$oft). Sebaliknya Fanboy Microsoft sering mencibir Linux sebagai OS murahan yang gratisan.
Berbicara monopoli, Microsoft memang memiliki bakat dengan hal itu. Berbagai MoU bisa terselenggara jika Anda mampu memberikan intensif yang baik bukan? Sebagai contoh, pemerintah Indonesia menjalin MoU dengan Microsoft di saat pemerintah sedang menggalakkan program IGOS (Indonesia Goes Open Source). Cukup ironi bukan?